1 Mengapa Van der Maarel dan Lilipaly Tidak Datang? Thu Jan 20, 2011 2:06 am
junk.creature
Moderator
Seberapapun besarnya harapan PSSI mendatangkan tiga bintang bola blasteran Indonesia Belanda untuk seleksi Sea Games 2011, mereka tidak akan muncul 15 Januari ini.
Berbagai media Indonesia mengutip Iman Arif, deputi Bidang Teknis BTN yang berjanji mendatangkan Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly duo FC Utrecht yang sangat berbakat itu. Bahkan disebutkan PSSI juga gagal mendatangkan Oliver Rifai defender muda Jong AZ Alkmaar.
Radio Nederland (RNW) menemukan alasan penolakan itu. Selain karena sedang mengikuti pekan latihan di Portugal antara 10 - 15 Januari, masih ada alasan pribadi juga.
Alasan
Mark van der Maarel merupakan defender cerdik yang mulai dibutuhkan di lini pertahanan kanan tim utama FC Utrecht. Kepada RNW, pemain kelahiran Arnhem, 12 Agustus 1989 itu mengatakan tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Walaupun ibunya lahir di Indonesia tapi untuk saat ini dia fokus penuh ke FC Utrecht. Dia sudah sering kali dihubungi berbagai kalangan dari Indonesia dan jawabannya tidak pernah berubah.
"Sering saya menerima SMS dan juga pesan di inbox Facebook tentang timnas ini. Awalnya saya jawab, tapi lama-lama tidak saya tanggapi. Saya cuekin aja," demikian Mark van der Maarel.
Paspor Hilang
Kepada RNW, Van der Maarel ingin memberikan kejelasan bahwa untuk saat ini dia tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Apalagi dia menyadari, paspor Belandanya bisa hangus.
Stefano Lilipaly, juga tidak bisa memenuhi undangan PSSI untuk seleksi putaran ketiga timnas U-23 yang akan dipersiapkan ke SEA Games di Palembang 2011 ini. Tapi Stefano lebih terbuka soal kemungkinan memperkuat timnas Indonesia.
Lilipaly Terbuka
Walaupun pernah berpikir serius memenuhi undangan Iman Arif, namun perkembangan terbaru di FC Utrecht membuatnya mengurungkan niatnya ke Indonesia. "Paling tidak untuk sekarang ini." tulisnya di pesan singkat ke RNW.
Pemain tengah kelahiran 10 Januari 1990 itu tidak mengira akan terpilih menjadi salah satu dari empat pemain tim junior FC Utrecht yang dibawa ke Portugal mengikuti berbagai laga lawan klub-klub Eropa. Padahal dia baru saja pulih dari cedera jari kaki.
FC Utrecht Penting
Undangan ini bisa diartikan sebagai kepercayaan pelatih Ton du Chartinier dan asisten Jan Wouters kepada pemain keturunan Maluku Belanda itu. Peluang untuk dipasang di tim utama FC Utrecht mulai terbuka lebar baginya. "Untuk sementara saya akan konsentrasi dulu masuk tim utama. Saya pasti akan memperkuat timnas Indonesia, tapi tidak dalam waktu dekat," ungkap dirigen lapangan tengah, yang oleh media Indonesia dibombardir sebagai tipe Iniesta (bintang tengah FC Barcelona).
Nasib Irfan
Tidak jelas apakah kisruh di dunia sepakbola Indonesia berpengaruh terhadap keputusan tidak memenuhi undangan. Pastinya, baik Mark van der Maarel maupun Stefano Lilipaly juga mendengar suasana tidak sedap pada tubuh PSSI. Sebagai pemain FC Utrecht mereka kenal baik dengan Irfan Bachdim. Mereka menyayangkan situasi yang menimpa Irfan, dicoret dari timnas padahal tidak melakukan tindak kriminal. Rasa nasionalis dan kebangsaan yang harus mengalah demi kepentingan politik dan golongan.
Intinya tanggal 15 Januari ini, banyak penumpang dari Belanda yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, kecuali Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly.
sumber:radio nederland wereldomproep
Berbagai media Indonesia mengutip Iman Arif, deputi Bidang Teknis BTN yang berjanji mendatangkan Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly duo FC Utrecht yang sangat berbakat itu. Bahkan disebutkan PSSI juga gagal mendatangkan Oliver Rifai defender muda Jong AZ Alkmaar.
Radio Nederland (RNW) menemukan alasan penolakan itu. Selain karena sedang mengikuti pekan latihan di Portugal antara 10 - 15 Januari, masih ada alasan pribadi juga.
Alasan
Mark van der Maarel merupakan defender cerdik yang mulai dibutuhkan di lini pertahanan kanan tim utama FC Utrecht. Kepada RNW, pemain kelahiran Arnhem, 12 Agustus 1989 itu mengatakan tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Walaupun ibunya lahir di Indonesia tapi untuk saat ini dia fokus penuh ke FC Utrecht. Dia sudah sering kali dihubungi berbagai kalangan dari Indonesia dan jawabannya tidak pernah berubah.
"Sering saya menerima SMS dan juga pesan di inbox Facebook tentang timnas ini. Awalnya saya jawab, tapi lama-lama tidak saya tanggapi. Saya cuekin aja," demikian Mark van der Maarel.
Paspor Hilang
Kepada RNW, Van der Maarel ingin memberikan kejelasan bahwa untuk saat ini dia tidak tertarik memperkuat timnas Indonesia. Apalagi dia menyadari, paspor Belandanya bisa hangus.
Stefano Lilipaly, juga tidak bisa memenuhi undangan PSSI untuk seleksi putaran ketiga timnas U-23 yang akan dipersiapkan ke SEA Games di Palembang 2011 ini. Tapi Stefano lebih terbuka soal kemungkinan memperkuat timnas Indonesia.
Lilipaly Terbuka
Walaupun pernah berpikir serius memenuhi undangan Iman Arif, namun perkembangan terbaru di FC Utrecht membuatnya mengurungkan niatnya ke Indonesia. "Paling tidak untuk sekarang ini." tulisnya di pesan singkat ke RNW.
Pemain tengah kelahiran 10 Januari 1990 itu tidak mengira akan terpilih menjadi salah satu dari empat pemain tim junior FC Utrecht yang dibawa ke Portugal mengikuti berbagai laga lawan klub-klub Eropa. Padahal dia baru saja pulih dari cedera jari kaki.
FC Utrecht Penting
Undangan ini bisa diartikan sebagai kepercayaan pelatih Ton du Chartinier dan asisten Jan Wouters kepada pemain keturunan Maluku Belanda itu. Peluang untuk dipasang di tim utama FC Utrecht mulai terbuka lebar baginya. "Untuk sementara saya akan konsentrasi dulu masuk tim utama. Saya pasti akan memperkuat timnas Indonesia, tapi tidak dalam waktu dekat," ungkap dirigen lapangan tengah, yang oleh media Indonesia dibombardir sebagai tipe Iniesta (bintang tengah FC Barcelona).
Nasib Irfan
Tidak jelas apakah kisruh di dunia sepakbola Indonesia berpengaruh terhadap keputusan tidak memenuhi undangan. Pastinya, baik Mark van der Maarel maupun Stefano Lilipaly juga mendengar suasana tidak sedap pada tubuh PSSI. Sebagai pemain FC Utrecht mereka kenal baik dengan Irfan Bachdim. Mereka menyayangkan situasi yang menimpa Irfan, dicoret dari timnas padahal tidak melakukan tindak kriminal. Rasa nasionalis dan kebangsaan yang harus mengalah demi kepentingan politik dan golongan.
Intinya tanggal 15 Januari ini, banyak penumpang dari Belanda yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, kecuali Mark van der Maarel dan Stefano Lilipaly.
sumber:radio nederland wereldomproep